ensha
Sabtu, 19 Oktober 2013
lihat lah langit yang berwarna putih dan laut yang berwarna biru dari arah pantai yang diujung disana hanya kita berdua melihat pemandangan yang penuh dengan cakrawala...dan dua merpati terbang tinggi...mreka terbang bebas tanpa musuh...merpati itu bebas mengepakan sayapnya kearah mana saja yang mreka mau tuju...bila dalam perjalanan terbangnya mereka menemukan teman teman merpati...mereka sangat terlihat kebersamaannya karena mreka tidak memiliki musuh..hanyalah kebijaksanaan yang membuat kita sebenarnya tahu apa yang baik dan apa yang jahat...laut yang biru itu tidak akan terlihat indah lagi bila telah menjadi kotor dan langit yang putih itu terlihat seram bila ada awan hitam yang menyelimutinya..alangkah indahnya bila kita melihat semuanya secara indah bukan menyeramkan...
Rabu, 11 April 2012
11. SQUID DAN IP TABLES
Squid merupakan salah satu contoh aplikasi dari Proxy.
Iptables adalah suatu perintah yang digunakan pada OS linux yang berfungsi untuk menyaring pengiriman ataupun penerimaan data.
Syarat-syarat penggunaan iptables :
- pengetahuan dasar tentang TCP/IP
- subnetting
Macam-macam Table pada IPTABLES :
- Nat
- Mangle
- Filter
Perintah yang digunakan pada IPTABLES :
Ø -A digunakan untuk menambahkan rule (aturan)
Ø -D digunakan untuk menghapus rule (aturan)
Ø -L digunakan untuk melihat list atau daftar iptables
Ø -F digunakan untuk menghapus atau mengosongkan daftar pada iptables
Pada iptables terdapat 2 aturan utama atau biasa disebut dengan CHAINS.
Ø . INPUT
Digunakan oleh firewall untuk mengatur paket data yang menuju Firewall.
Ø . FORWARD
Digunakan oleh firewall untuk mengatur paket – paket yang meninggalkan Firewall menuju ke jaringan yang lain.
Ø · ACCEPT
Firewall akan langsung menerima untuk kemudian meneruskan paket tersebut.
Ø · DROP
Firewall akan langsung membuang paket tersebut tanpa mengirimkan pesan ERROR apapun ke pengirim.
Ø .REJECT
Firewall akan langsung membuang paket tersebut namun disertai dengan mengirimkan pesan ERROR ICMP “ port unreachable”
10. TRANSPARENT PROXY
Transparent proxy adalah fasilitas dimana router/proxy akan melakukan forward port. Kita ambil contoh seperti ini, hampir setiap proxy server mempunyai port sendiri yang dapat diatur oleh kita sendiri, contohnya 3128, tentunya setiap client yang terhubung ke proxy server harus melakukan konfigurasi port di mesin client itu sendiri. Akan terasa repot jika client yang terhubung itu banyak sekali, maka dari itu, Transparent akan melakukannya secara otomatis, dimana port 80(port standar WWW) akan di-redirect secara otomatis oleh transparent proxy tadi.
9. NAT
Network Address Translation (NAT) adalah sebuah router yang
menggantikan fasilitas sumber dan (atau) alamat IP tujuan dari paket IP
karena melewati jalur router. Hal ini paling sering digunakan untuk
mengaktifkan beberapa host di jaringan pribadi untuk mengakses internet
dengan menggunakan satu alamat IP publik.
Spesifikasi
Paket yang diperlukan: sistem
Lisensi yang diperlukan: level1 (jumlah terbatas pada aturan 1), Level3
Standar dan teknologi: IP, RFC1631, RFC2663
Penggunaan hardware: increase with the count of rules
NAT ada 2 jenis yaitu:
1. Sumber(source) NAT atau srcnat. Jenis NAT dilakukan pada paket yang berasal dari natted jaringan. Router A NAT akan mengganti sumber alamat IP dari sebuah paket dengan alamat IP baru publik karena perjalanan melalui router. A setiap operasi diterapkan ke paket balasan dalam arah lainnya.
2. Tujuan(destination) NAT atau dstnat. Jenis ini dilakukan pada paket yang ditujukan ke natted jaringan. Hal ini umumnya digunakan untuk membuat host di jaringan pribadi untuk dapat diakses dari Internet. router A NAT melakukan dstnat menggantikan alamat IP tujuan dari sebuah paket IP karena perjalanan melalui router terhadap jaringan pribadi.
Spesifikasi
Paket yang diperlukan: sistem
Lisensi yang diperlukan: level1 (jumlah terbatas pada aturan 1), Level3
Standar dan teknologi: IP, RFC1631, RFC2663
Penggunaan hardware: increase with the count of rules
NAT ada 2 jenis yaitu:
1. Sumber(source) NAT atau srcnat. Jenis NAT dilakukan pada paket yang berasal dari natted jaringan. Router A NAT akan mengganti sumber alamat IP dari sebuah paket dengan alamat IP baru publik karena perjalanan melalui router. A setiap operasi diterapkan ke paket balasan dalam arah lainnya.
2. Tujuan(destination) NAT atau dstnat. Jenis ini dilakukan pada paket yang ditujukan ke natted jaringan. Hal ini umumnya digunakan untuk membuat host di jaringan pribadi untuk dapat diakses dari Internet. router A NAT melakukan dstnat menggantikan alamat IP tujuan dari sebuah paket IP karena perjalanan melalui router terhadap jaringan pribadi.
7. ACCESS POINT
Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal,
yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan
wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah
koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui
gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage
yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam
satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
- Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
- Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
- Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
- dsb
8. CROSS OVER DALAM JARINGAN KABEL
Saat kita mengirim atau menerima data antara dua perangkat komputer,
satu pihak akan berperan sebagai pengirin sementara yang lain sebagai
penerima. Semua ini dilakukan melalui kabel jaringan yang terdiri dari
beberapa pasang kabel. Beberapa kabel ini digunakan untuk mengirim data,
sedangkan yang lain digunakan untuk menerima data. Pada dasarnya kita
perlu menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive).
Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah
diselesaikan oleh hardware hub. Berhubung kita saat ini tidak membahas
jaringan dengan hub, koneksi harus bisa diselesaikan dengan mengatur
kabel pada setting seperti dalam ilustrasi di bawah ini:
Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi kita yang telah mengetahui dasar-dasar kabel UTP, tentu kita tahu bahwa kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Jika kita belum mengetahui hal ini.
Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.
Silakan cermati urutan pin Cross kabel CAT5 sebagai berikut:
Hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila kita membeli kabel Cross yang sudah jadi, kita mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi.
Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika kita memiliki dua hub dan kita harus menghubungkan keduanya, kita bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?
Kabel cross akan memecahkan masalah kita dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang dibicarakan:

Berkat adanya uplink port, kita tidak memerlukan kabel Cross.
Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:
Ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:
Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi kita yang telah mengetahui dasar-dasar kabel UTP, tentu kita tahu bahwa kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Jika kita belum mengetahui hal ini.
Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.
Silakan cermati urutan pin Cross kabel CAT5 sebagai berikut:
Hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila kita membeli kabel Cross yang sudah jadi, kita mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi.

Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika kita memiliki dua hub dan kita harus menghubungkan keduanya, kita bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?
Kabel cross akan memecahkan masalah kita dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang dibicarakan:

Berkat adanya uplink port, kita tidak memerlukan kabel Cross.
Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:
Ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:
6. ADHOC MODE DALAM JARINGAN WIRELESS
Topologi jaringan ini adalah topologi jaringan wireless
yang paling sederhana. Pada koneksi mode ini, komputer dihubungkan
secara langsung tanpa menggunakan perantara, sama halnya pada mode peer to peer pada jaringan konvensional. Namun, berbeda dengan jaringan konvensional yang menggunakan kabel UTP tipe cross yang hanya dapat menhubungkan 2 PC, pada mode ad-hoc kita dapat menghubungkan lebih dari dua PC dengan menambah wireless adapter pada masing-masing PC. Topologi ad-hoc ini juga disebut dengan IBSS (Independent Basic Service Set).
Topologi Jaringan Wireless Mode Ad-Hoc
Konfigurasi Ad-Hoc pada Windows XP
Sebelum bergabung dengan jaringan ad-hoc, kita harus melakukan beberapa konfigurasi terlebih dahulu, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Klik kanan pada My Network Places lalu klik Properties
2. Akan muncul jendela Network Connection, pada jendela ini klik kanan pada menu Wireless Network Connection lalu klik Properties
3. Pilih Internet Protocol (TCP/IP), lalu klik Properties
4. Isikan alamat IP yang dikehendaki, jika sudah selesai klik Ok
5. Masih pada jendela Wireless Network Connection Properties, klik menu Wireless Network, lalu klik Add untuk menambahkan jaringan ad-hoc
6. Pada jendela Wireless Network Properties, ikuti langkah-langkah berikut ini:
·Network Name (SSID), isi dengan nama jaringan wireless ad-hoc yang akan dibuat
·Network Authentication, biarkan dalam kondisi default yaitu Open.
·Data Encryption, biarkan dalam kondisi default yaitu WEP
·Hilangkan tanda cek pada The key is provided for me automatically untuk membuka kotak isian Network Key. Isikan kata kunci untuk bergabung ke jaringan wireless ad-hoc
·Key index dibiarkan dalam kondisi default
·Beri tanda cek pada This is computer-to-computer (Ad-Hoc) network……
7. Selanjutnya masih pada jendela Wireless Network klik menu Advanced
8. Pilihlah Computer to computer [ad-hoc] networks only.
Sampai pada tahap ini, kita telah selesai membuat jaringan wireless ad-hoc. Untuk mulai bergabung dengan jaringan ad-hoc, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Hidupkan kedua PC terlebih dahulu
2. Klik kanan pada icon Wireless Network Connection yang ada pada pojok kanan bawah komputer, lalu pilih menu View Available Wireless Networks
3. Pilih jaringan ad-hoc. Untuk langsung memulai, klik Connect
4. Isikan password yang telah dibuat lalu tunggu sampai proses selesai.
Langganan:
Postingan (Atom)