Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi kita yang telah mengetahui dasar-dasar kabel UTP, tentu kita tahu bahwa kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Jika kita belum mengetahui hal ini.
Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.
Silakan cermati urutan pin Cross kabel CAT5 sebagai berikut:
Hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila kita membeli kabel Cross yang sudah jadi, kita mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi.

Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika kita memiliki dua hub dan kita harus menghubungkan keduanya, kita bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?
Kabel cross akan memecahkan masalah kita dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang dibicarakan:

Berkat adanya uplink port, kita tidak memerlukan kabel Cross.
Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:
Ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar